Dilamar Tiga Pemuda, Aku Pilih yang Mana ya?

Fathimah binti Qais. Perempuan yang hidup pada zaman Roaul saw. Kalau mau cemburu, bolehlah cemburu dengannya. Pasalnya perempuan ini dilamar oleh tiga pemudah dalam waktu yang hampir bersamaan. Hem, beda dengan sekarang. Sebagian perempuan bersedih, lantaran belum ada yang mau mengetuk pintu rumah orang tuanya. Maka sekali lagi, cemburulah dengannya!

Qaispun bingung, tiga pemuda yang bukan sembarang pemuda. Abu Jahm bin Huzdaifah, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan Usamah. Mereka semua sahabat Rosul saw. yang tidak diragukan lagi kadar keimanannya. Itu artinya jika dilihat dari sisi agama, mereka semua patut diacungi dua jempol sekalian. Bila perlu tidak berlebihan jika dua jempol kakipun kita kasih, lantaran keimanan mereka yang tidak diragukan lagi.


Qais mendatangi Rosul saw meminta pendapat perihal kebingungannya tadi. “Abu Jahm itu orangnya la yarfa’ ashohu ‘anin nisa’ (agak sedikit kasar dengan perempuan), sedangkan Mu’awiyah tidak punya harta (fakir). Jika berkehendak nikahkanlah dengan Usamah” begitu akhirnya Rosul saw memberi petuah. Dan akhirnya “Barokallahulaka wabaroka ‘alaika wajama’a bainakuma fi khoir”

Agama memang syarat utama, namun yang lainnya juga tetap menjadi penilaian. Kematangan psikologis, juga kematangan finansial juga menjadi hal yang sangat dipertimbangkan demi kebahagiaan rumah tangga. Bukankah menikah itu untuk bahagia? Dan bahagianya bukan hanya untuk satu, dua bulan? Sebelum berbahagia di syurga sana, tidak salahnya disini juga kita sudah berbahagia.

Bertanyalah kepada Anis Matta tentang yang dua itu, atau kepada yang umur pernikahannya diatas 20 tahun, kau akan dapati bahwa mereka juga akan meng-iyakan kebenaran cerita di atas.

Saiyid Mahadhir, Lc

0 komentar:

Posting Komentar